So, disinilah Wina sekarang...
Tropicana, public house!.
Sambil menunggu pool table kosong, Angel, sang pemimpin gerombolan siberat, pesan minum. Waiter yang sengaja mereka pilih, datang dengan gaya yang hampir bikin Wina muntah.
Tanpa daftar menu, gerombolan siberat meminta bermacam jenis wine. Tak lupa dengan tangan berjuntai-juntai menggoda si tolol waiter.
"Gue.. White wine, Sauvignon Blanc.., oke.. anak-anak?"
"Red wine, Brunello di Montalcino", pesan Caca sambil menghisap jari telunjuk.
"Red wine, Cabernet Sauvignon", pesan Ine sambil menjilat bibir.
"White wine, Chardonnay", pesan Rumi sambil membelai muka hingga lehernya.
Wina dapat mendengar deru nafas si waiter tiap gerombolan siberat menggeliat-geliat nakal. Dia makin ingin nampar-nampar tuh waiter setelah menendang gerombolan siberat tentunya.
"Oke.., ada tambahan?.. o ya.. mbak yang ini..?"
Wina gelagapan kaget.. , dia coba mengingat-ingat pesanan gerombolan tadi. Uuuh..
"Anggur merah", Sialan nih otak.. Kenapa Meggi Z yang gue ingat?
Wina mengakui dirinya kurang ahli untuk ke pub, resto, cafe, diskotek, atau apalah yang berbau bling-bling. Tapi sepertinya bukan dia yang malu, tapi gerombolan siberat. Buktinya, Wina hampir seperti menakin di antara gerombolan. Setiap dia mengajukan pendapat, gerombolan tidak menimpali, melihat pun tidak. Damn! Oke, Caca memang sempat meliriknya, dari ujung rambut sampai ujung kaki, sinis. Ine juga sempat mengajaknya bercanda, sambil sengaja menghembuskan asap rokok ke muka Wina. Kemudian Rumi dan Angel ikut-ikutan, mereka ketawa seperti setan.
"Duuh.. lama banget sih giliran kita main ya bo'..", Caca menatap pool dengan kesal.
"Angel, kita hampirin deh tuh cewek-cewek yang di pool table sebelah sana tuh.. Baru belajar tuh kaya' nya!", Rumi mulai memancing ide-ide brutal gerombolan.
"Usir aja usiiir..."
"Malu-maluin ih! Udah gitu liat deh bajunya..", Ine yang paling kritis masalah fashion menambah daftar ke-kampung-an si cewek-cewek di pool.
"Mo ke kampus booooo'!!!", mereka berteriak serentak.
Cuma Wina yang terlihat bosan POLL!. Sama bosannya dengan nonton sinetron, Well.. kondisinya sekarang 19-20 lah dengan tokoh loser di sinetron remaja. Semangatnya untuk jadi bunglon beberapa saat juga udah gak ada lagi.. Apalagi dia sadar penampilannya gak beda jauh sama cewek-cewek yang lagi dihina-dina gerombolan. Lagian, dia gak tega-an buat bicara-bicarain orang. Gak penting!
Wina akhirnya pasrah mendapatkan gelar si teman tapi hantu. Wina hadir tapi gak keliatan. Bukan cuma gerombolannya aja yang gak dapat melihat dia, seluruh pub juga.. Waiter yang tolol tadi juga hampir melenyapkannya.. :_(
Wina menyesal setengah mati gak bisa menilai antara basa-basi dan memang suatu ajakan.
Damn etiquette!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar