HARI gini masih surat-suratan? Ughhh...kesannya jadoel banget ya! Sekarang kan zamannya instan. Kalau kangen si pujaan hati, enggak usah repot. Tinggal pencet ponsel, tut...tut...tut... dan tersambunglah dengan suara kekasih hati, "Halo sayang, kenapa? Kangen ya! Aku juga kangen kamu."
Setelah itu, benih-benih cinta pun bersemai kembali. Luar biasa leganya melepas kangen. Namun, hanya hitungan menit saja, suara itu menghilang. Dan kosong lagi.
Tapi, ada rasa berbeda lho bila Moms/Dads mengirim atau menerima pernyataan secara tertulis, entah itu surat pos atau surat elektronik (email atau SMS). Intinya, semua kata-kata itu masih bisa dibaca berulang kali, bahkan hingga puluhan tahun lamanya, asal tidak hilang atau terhapus tentunya.
Nah, ingin hubungan yang selalu mesra bersama pasangan? Ayo simak dulu tip membuat surat cinta yang aduhai ini:
Ungkapkan dari Lubuk Hati
Benar juga kata pepatah "dalamnya laut bisa diukur, tapi dalamnya hati siapa yang tahu." Meski sudah berstatus istri atau suami, belum tentu lho memahami pasangan seutuhnya. Atau sebaliknya, berharap pasangan yang mengerti isi hati Anda sendiri.
Daripada menduga-duga tidak jelas, malah frustasi sendiri. Lebih baik apa yang terpendam ungkapkan saja kepada pasangan. Percayalah bahwa lubuk hati terdalam akan bicara apa adanya.
Mungkin awalnya sulit menuangkan isi hati, apalagi bila Anda bukan tipe yang romantis. Bisa lho memulainya dengan tulisan, "I Love U, My Beib!?. Hal itu sudah bisa membuat jantung kembang kempis. Bayangkan cinta ?berseluncur? di hati Anda berdua. Niscaya, berlembar-lembar kertas pun atau berfolder-folder file tak cukup untuk menampung isi hati yang dibanjiri cinta.
To The Point
Tapi kalau Moms atau Dads jagonya mengemukakan segala curahan hati. Ya sudah, beberkan saja semuanya. Namun ada syaratnya, yakni jangan berbelit-belit dan membuat bingung.
Langsung saja alias to the point! Bukan berarti tak boleh menulis banyak ya! Jika ada sedikit tulisan yang mendayu-dayu nan panjang bak pujangga pun tak masalah, asalkan mudah dipahami pasangan, sehingga tidak meninggalkan tanda tanya atau penasaran.
Pilihlah Materi Terbaik
Kalau menggunakan kertas surat, pilihlah kertas yang bisa mewakili perasaan. Tulislah dengan tangan.
Jika menuliskan lewat email, carilah font yang jelas. Sebagai variasi, Anda bisa menambahkan ikon romantis.
Perhatikan Isi Surat
Awali dengan sapaan, my beloved, my lovely, atau my sweetheart. Sertakan pula tanggalnya, sehingga dapat diingat kembali kapan surat itu ditulis.
Lalu tuangkan perasaan hati sebebas mungkin. Sebagai penutupnya, berikan sentuhan romantis, always yours, love u, misalnya. Dan bubuhi tanda tangan.
Bangkitkan Romansa
Kiat di atas sudah Anda "kantongi", dan tahukah Anda bahwa apapun bentuk tulisan yang tergores dalam surat, tetap saja menimbulkan getaran hati.
Ya, seperti surat yang pernah saya terima berisi puisi cinta, berikut petikannya:
Kutahu Kita Akan Bertemu
Dalam mimpiku semalam. Ada kamu.
Dalam irama pagiku. Ada kamu.
Dalam hari-hariku. Ada kamu.
Dalam perjalananku. Ada kamu.
Dalam tawa dan tangisku. Ada kamu.
Dalam napasku. Ada kamu.
Walau kita telah terpisah
Dalam jarak dan waktu
Kutahu kita akan bertemu lagi
Karena dalam hidupku. Ada Kamu (Jakarta, 1998)
Dulu saat menerima surat itu, saya hanya mengernyitkan dahi dan bingung dengan perasaan diri sendiri. Saat bertemu kembali dengan si pengirim surat itu, saya tersenyum simpul. Seolah berselancar dalam kenangan manis.
Mungkin Moms atau Dads masih menyimpan surat pos atau email, bisa loh menggairahkan cinta Anda berdua. Sebab di balik surat itu menyimpan kisah tersendiri.
Coba Anda berdua membuka kembali surat-surat lama, pasti ada saja celetuk-celetuk mesra dari pasangan yang membuat pipi bersemu merah. Ingin mesra bersama pasangan? Tulislah perasaan melalui surat cinta.
Selamat menulis!(Mom& Kiddie//nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar