Anda sudah bosan menjalani hubungan pacaran ataupun rumah tangga karena selalu diwarnai pertengkaran. Masalah seolah tak kunjung usai. Kini saatnya Anda mencari jawaban, apa yang salah dengan Anda berdua hingga tak lagi nyaman menjalani hubungan.
"Pasangan seringkali memiliki pemahaman berbeda tentang kejujuran, dan saat mereka merasa ada yang salah dengan hubungan yang tengah dijalani, rasa benci, sakit hati, dan dendam pun muncul," kata B. Janet Hibbs, Ph.D, penulis Try to See It My Way.
Hibbs menambahkan, cinta bukanlah sebuah sistim bilangan yang dapat dihitung atau sesuatu yang ajeg. Melainkan, sebuah keseimbangan fleksibel untuk saling memberi dan menerima. Kesepakatan tak tertulis ini menjadi hal yang Anda dan pasangan setuju untuk saling mengisinya.
Dalam hidup berumah tangga disyaratkan adanya rasa saling mengerti terhadap berbagai hal. Namun, tujuan itu terkadang sulit dicapai, meski berbagai usaha telah ditempuh. Terdapat beberapa cara agar saling pengertian terbangun baik diantara Anda dan pasangan, seperti dikutip MSNBC.
Pribadi fleksibel
Pikirkan kembali batasan keseimbangan hidup menurut Anda berdua. Nyatanya, berbagai hal, seperti rutinitas pekerjaan, keuangan, dan seks, bisa menjadi potensi konflik. Diskusikan pula harapan tentang masa depan hubungan.
"Anda tidak boleh berat sebelah, hanya memaksakan harapan dan keinginan, tanpa mendengarkan masukan dari pasangan. Jadi, bukalah diri untuk berkompromi," kata Hibbs. Jadilah pribadi fleksibel yang mampu menerima nilai-nilai baru untuk diterapkan bersama pasangan.
Bagaikan sebuah tim
Selama ini Anda menggerutu melihat suami yang tidak peka dengan kesibukan Anda mengurus anak-anak, plus bekerja. Daripada terus murung, cobalah mengatakan, "Aku tahu kita berdua sibuk menyiapkan segala sesuatu di pagi hari, tapi aku butuh bantuanmu. Bisakah kamu membantu aku mengemas makan siang anak-anak sementara aku memakaikan baju mereka?". Hibbs mengatakan, Anda berdua layaknya sebuah tim. Jadi, harus ditemukan cara untuk bisa bekerja sama.
Saling menghargai
Untuk mendapatkan pengertian, kadangkala Anda harus mengorbankan satu hal. Bahkan tak jarang nihil dari hasil. Namun, jangan terburu sakit hati sebab pasangan berhak mendapat kesempatan untuk memperbaiki kealpaannya, misal saat tidak mengemas camilan dalam kotak bekal makanan anak-anak, dia pasti lupa.
Hibbs mengatakan, "Saat ia merasa dihargai, Anda mulai melangkah menjadi pribadi yang murah hati. Anda akan lebih mudah memperoleh pengertian darinya. Ia pun akan semakin menghargai keinginan Anda."
Adaptasi
Hadirnya buah hati di tengah keluarga tak ayal membawa perubahan hidup Anda dan pasangan. Anda akan selalu terjaga di malam hari untuk memberinya ASI. Ini membutuhkan pengertian yang besar dari pasangan, juga untuk berbagai pekerjaan rumah tangga lainnya.
"Bagian terpenting dari berkompromi adalah niat tulus bernegosiasi dengan segala peraturan yang teleh dibuat sebelumnya," kata Hibbs.
Meninjau kembali hal-hal apa yang sepatutnya diubah sebagai upaya menyesuaikan keadaan. Kompromi penuh damai akan memeliharan keharmonisan. Anda dan pasangan pun semakin dewasa menyikapi berbagai persoalan.(ftr)